Kamis 07 May 2015 20:05 WIB

Kemana Saja Duit Sekjen ESDM Mengalir?

Mantan Sekjen ESDM, Waryono Karyo
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Mantan Sekjen ESDM, Waryono Karyo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Surat dakwaan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Waryono Karno menyebutkan adanya aliran dana yang diterima oleh mantan staf khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga, Pasukan Penangamanan Presiden (Paspampres) hingga sejumlah lembaga swadaya masyarakat.

"Setelah mendapat pembayaran dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) senilai Rp 4,18 miliar dipotong pembayaran fee perusahaan diperoleh nilai Rp 2,964 miliar dan dari jumlah itu sebesar Rp 1,465 miliar digunakan untuk kegiatan Sekretariat Jenderal KESDM yang tidak dibiayai APBN," kata jaksa penuntut umum KPK Fitroh Rohcahyanto dalam sidang di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.

Uang tersebut diberikan kepada:

1. Diberikan kepada LSM Hikmat sebesar Rp150 juta

2. Diberikan kepada LSM PMII sebesar Rp70 juta

3. Diberikan kepada Gerakan Pemuda Anshor sebesar Rp50 juta

4. Diberikan kepada Aliasni Badan Eksekutif Masyarakat Jawa Barat sebesar Rp15 juta

5. Diberikan kepada LSM Laksi sebesar Rp25 juta

6. Diberikan kepada Daniel Sparinga sebsar Rp185 juta

7. Diberikan kepada Himpunan Mahasiswa Islam sebsar Rp10 juta

8. Dibunakan untuk biaya makan malam Sekjen KESDM sebesar Rp35 juta

9. Digunakan untuk uang ketupat lebaran melalui Sri Utami dan Vanda sebesar Rp247 juta

10. Diberikan kepada Paspamres melalui Sri Utami sebesar Rp25 juta

11. Diberikan kepada TU Pimpinan sebesar Rp88,15 juta

12. Diberikan kepada Hari Darmawan sebesar Rp3 juta

13. Diberikan untuk Tunjangan Hari Raya Nuraini dan Jendra sebesar Rp5 juta

14. Untuk membeli papper bag acara buka bersama sebesar Rp1,5 juta

15. Diberikan kepada 83 wartawan masing-masing Rp53,95 juta

16. Diberikan kepada Riky untuk biaya organ tunggal sebesar Rp7,5 juta

17. Diberikan kepada Silvia pegawai di Sekretariat Negara untuk THI sebesar Rp5 juta

18. Diberikan kepada office boy sebesar Rp7,5 juta

19. Diberikan kepada Kepala Biro 7 x Rp15 juta sebesar Rp105 juta

20. Digunakan untuk operasional Setjen sebesar Rp159,35 juta

21. Diberikan kepada Ibnu sebesar Rp1,5 juta

22. Diberikan untuk partisipasi Porseni sebesar Rp15 juta

23. Diberikan untuk makan siang dengan Badan Pemeriksa Keuangan seebsar Rp13,7 juta

24. Digunakan untuk biaya pairing mini tournament golf sebsar Rp120 jut

25. Digunakan untuk hiburan biro keuangan sebesar Rp2,5 juta

26. Digunakan untuk hiburan auditor Itjend sebsar Rp20 juta

27. Digunakan untuk uang muka perjalanan Kapus ke Belanda sebesar Rp40 juta

28. Digunakan untuk uang perpanjangan STNK sebesar Rp5 juta

Sedangkan sisanya sebesar Rp 1,498 juta diserahkan kepada Sri Utami yaitu Kepala Bidang Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Pemanfaatan Barang Milik Negara (PPBMN) Kementerian ESDM.

Karena perbuatan Waryono itu, negara runggi hingga Rp11,124 miliar.

Atas perbuatan tersebut Waryono didakwa berdasarkan pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 65 ayat (1) KUHP mengenai perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya dalam jabatan atau kedudukan sehingga dapat merugikan keuangan dan perekonomian negara.

Ancaman pelaku yang terbukti melanggar pasal tersebut adalah pidana penjara maksimal 20 tahun denda paling banyak Rp 1 miliar.

Selain didakwa merugikan keuangan negara, Waryono juga didakwa memberikan 140 ribu dolar AS kepada mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana dan menerima gratifikasi sebesar 334,862 dolar AS.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement