Kamis 07 May 2015 15:57 WIB

Kemendikbud: UN CBT Bukan Agar Sekolah Borong Komputer Baru

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
Siswa mengikuti Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa mengikuti Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapuspendik Kemendikbud, Nizam mengatakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UN CBT) pada tahun ini merupakan rintisan.

Kemendikbud akan memaksimalkan pelaksanaan UN CBT pada tahun mendatang, dengan tujuan para murid lebih dimudahkan oleh kemajuan teknologi.

Nizam mengatakan, Kemendikbud akan memfasilitasi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Namun, ia menegaskan pemerintah menginginkan sekolah-sekolah tidak mengeluarkan dana untuk bisa menyelenggarakan UN CBT.

"Kalau kita inginnya, (sekolah-sekolah) itu memanfaatkan sumber daya yang sudah ada. Jadi tidak perlu investasi baru. Kita tidak ingin nanti malah berlomba-lomba beli komputer hanya untuk ujian nasional berbasis komputer. Bukan itu tujuannya," jelasnya saat dihubungi Republika, Kamis (7/5).

Ia melanjutkan, dengan memanfaatkan komputer yang sudah ada di tiap sekolah, penyelenggaraan UN CBT tidak perlu memusingkan urusan dana. Kalaupun ada dana untuk pengadaan komputer, menurut Nizam, seharusnya diperuntukkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah masing-masing. Bukan untuk semata-mata menyelenggarakan UN.

"Kalau memang mau pengadaan komputer, jangan hanya untuk ujian, tapi memang untuk pembelajaran," katanya.

Selanjutnya, Kemendikbud juga berencana akan mengubah rasio penggunaan komputer untuk UN CBT tahun depan. Adapun pada tahun ini, rasio penggunaan komputer untuk UN CBT ialah maksimal satu komputer untuk tiga orang.

"Kita sedang mencoba menyimulasi, bagaimana kalau satu banding enam. Jadi nanti kan kebutuhan komputernya lebih sedikit. Terus sebagian besar sekolah bisa memenuhi kalau satu banding enam," ujarnya.

Bahkan, ia menambahkan pada penyelenggaraan UN CBT mulai tahun mendatang, sekolah-sekolah juga dapat saling bekerja sama terkait fasilitas komputer. Sehingga, murid-murid sebuah sekolah tidak mesti memiliki komputer untuk bisa melaksanakan UN CBT.

"Akan bisa juga berbagi. Jadi nanti misalnya UN SMP ujiannya nanti ikut di SMK. Kan jadwalnya bisa bergantian. (Ujian Nasional) SMP kan setelah SMK," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement