Rabu 06 May 2015 19:13 WIB

Papua Sering Konflik, Mungkin Ini Pemicunya

Rep: C20/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu suku di pedalaman Papua.
Foto: Antara
Salah satu suku di pedalaman Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang tegas dan minimnya hati nurani pejabat hukum, dinilai sebagai pemicu sering terjadinya konflik di Papua. Pendapat itu disampaikan tokoh masyarakat Papua, Thaha Alhamid.

"Papua butuh pejabat hukum yang punya hati nurani dan tegas," kata Thaha di Jakarta, Rabu (6/5).

Thaha menilai selama ini permasalahan di Papua karena kurangnya komunikasi dalam menyelesaikan suatu konflik. Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya konflik sosial seperti perang suku ataupun penembakan di Papua.

"Kita butuh pejabat hukum yang mengerti dalam pendekatan kultural dan mengerti antropologi. Papua memiliki banyak adat dan suku yang berbeda-beda," ujar Thaha.

Thaha juga berharap pejabat hukum di Papua sikap yang baik. Selain itu, mereka juga memiliki keinginan untuk sungguh-sungguh menyelesaikan konflik di Papua.

"Jangan mengirim pejabat yg akan pensiun ke papua, mereka tidak akan kerja," ujar Thaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement