Rabu 06 May 2015 12:16 WIB

JK Sebut Kepala Staf Kepresidenan Pun Bisa Di-reshuffle

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wapres Jusuf Kalla. (ANTARA/M Agung Rajasa)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Wapres Jusuf Kalla. (ANTARA/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana reshuffle atau perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-JK akhir-akhir ini santer muncul akibat kinerja para menteri yang dinilai kurang memuaskan. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai seluruh menteri, termasuk Kepala Staf Presidenan Luhut B Panjaitan berpeluang untuk direshuffle.

"Siapapun yang diangkat oleh presiden, siapapun yang diangkat presiden itu dapat diganti oleh presiden. Itu saja rumusnya," tegas Kalla sembari tersenyum saat diwawancarai awak media di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (6/5).

Reshuffle, lanjut dia, diperlukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Kendati demikian, ia belum memastikan kapan perombakan kabinet akan dilakukan.

"Belum, tunggu saja waktunya. Tunggu saja, sabar-sabar lah," tambah Kalla.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini muncul wacana reshuffle kabinet kerja dalam pemerintahan Jokowi, khususnya perombakan terhadap tim ekonomi. Masyarakat merasa tak puas terhadap kinerja tim ekonomi mengingat anjloknya perekonomian di Indonesia saat ini.  

Sebelumnya, sekretaris Kabinet Andi Widjajanto juga pernah mengatakan kepala Staf Kepresidenan tak masuk dalam daftar evaluasi. Sebab, kepala Staf Kepresidenan bertugas memonitor program berskala prioritas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement