REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah universitas di Australia, Australia Catholic University (ACU), menjadikan nama pelaku kriminal penyelundupan narkoba yang dikenal dengan sebutan duo Bali Nine sebagai nama beasiswa. Beasiswa tersebut ditawarkan bagi dua mahasiswa internasional dari Indonesia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai pemberian nama beasiswa untuk mengenang Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang telah dieksekusi mati ini tak pantas dilakukan. Sebab, keduanya merupakan pelaku tindakan kriminal.
"Saya kira karena yang dihukum mati itu termasuk kejahatan ya, tentu kurang pantas orang yang melaksanakan kejahatan di Indonesia diberi nama untuk beasiswa itu," kata Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Senin (4/5).
Ia menilai, pemberian nama beasiswa sebaiknya diperuntukkan untuk mengenang orang-orang yang terhormat seperti pahlawan maupun ilmuwan.
"Tapi kalau nama kriminal menjadi beasiswa itu kurang pantas untuk itu," tegas dia.
Sebelumnya, Australia Catholic University (ACU) memberi beasiswa terbuka bagi dua mahasiswa internasional dari Indonesia. Beasiswa ini diberikan sebagai bentuk kampanye belas kasih dua terpidana mati Bali Nine.
Beasiswa tersebut diberikan untuk meraih gelar sarjana di salah satu kampus ACU. Nilainya pun setara dengan biaya kuliah penuh hingga empat tahun masa kuliah.
Menurut Rektor ACU Profesor Greg Craven, beasiswa ini menjadi penghormatan yang pas bagi keberanian dan martabat duo Bali Nine.