REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Negara Lingkungan Hidup RI periode 1978-1993 Prof Emil Salim mengunjungi proyek pembuatan pupuk kompos dari kotoran gajah. Proyek itu berada di lembaga konservasi 'ex-situ' (di luar habitat alami) satwa Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
"(Proyek kompos) itu pernah diresmikan oleh beliau 25 tahun silam," kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Frans Manansang di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/5).
Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan selain menyempatkan diri meninjau proyek kompos dari kotoran gajah, Emil Salim juga sekaligus melihat proyek pembuatan kertas dari kotoran gajah.
Mantan ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, yang selama berada di TSI juga didampingi dua direktur lainnya yakni Drs Jansen Manansang, MSc dan Tony Sumampau, pada 25 tahun yang lalu adalah pemrakarsa penghijauan di Taman Safari Indonesia.
Emil Salim menilai, lingkungan Taman Safari Indonesia di Cisarua itu kini sudah banyak mengalami perubahan. "Kini, menjadi lebih hijau," katanya.
Tony Sumampau menambahkan proyek kompos maupun kertas dari kotoran gajah itu adalah wujud pengembangan kegiatan-kegiatan konservasi, yang tidak hanya pada satwa. Namun juga pada limbah yang kemudian bisa dimanfaatkan secara luas.