REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Redaksi Republika, Nasihin Masha menyebut salah satu indikator Republika Award kali ini nemilih lima nama adalah memberi inspirasi bagi perubahan. Bukan saja inspirasi dari ketenaran, tetapi juga berangkat dari kerja nyata.
Nasihin menilai pemilihan tiga kepala daerah kota menjadi salah satu tokoh perubahan didasari dari nilai kerakyatan. Perubahan dimulai dari rakyat. Pemimpin yang baik adalah yang bergumul bersama masyarakat.
"Bukan berangkat dari kenal atau tenar. Tetapi mereka yang melumpur bersama, bergumul dengan rakyat. Bukan karbitan," ujar Nasihin saat pidato penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2014, di Djakarta Theater, Kamis (30/4).
Nasihin mengatakan kekuatan suatu negara tak melulu dari potret pusat. Tapi motor penggerak negara malah datang dari kekuatan di daerah. Kekuatan ekonomi, sumber daya manusia datang dan tumbuh dari daerah.
Maka, penting membuat sebuah perubahan dari segi daerah. Sehingga daerah mempunyai daya tawar atas kemajuan negara. Otonomi timbul bukan dari seabrek undang-undang, namun lahir dari kesungguhan kerja dan kekuatan masyarakat di daerah.
Mendaulat Risma Wali Kota Surabaya, Azwar Anas dari Banyuwangi dan Bupati Bantaeng merupakan salah satu cara menghadirkan ke masyarakat sosok pempimpin yang lahir dengan lanskap daerah. Mereka tidak terbentuk dari kepentingan korporasi atau uang, tapi karena hidup dengan nafas kerakyatan.