REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan buruh Internasional berjanji ikut memperjuangkan nasib pekerja Indonesia dalam tingkatan global. Komitmen ini dilakukan untuk merealisasikan kesejahteraan bagi buruh.
"Ketika ada perusahaan memperlakukan salah satu dari anda dengan tidak adil, beri tahu kami. Kami akan berjuang untuk anda," kata Sekjen International Trade Union Confederation (ITUC), Sharan Burrow saat menghadiri perayaan "May Day" di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (1/5).
Burrow mengajak seluruh buruh di Indonesia untuk tidak lagi menoleransi perusahaan-perusahaan yang membayar upah secara murah. Sharon juga mengajak seluruh elemen buruh menuntut pemerintah Indonesia untuk mendesak pengusaha memberi upah diatas upah minimum.
"Kita juga menuntut supaya ada martabat diberikan kepada kita, jaminan sosial kepada seluruh rakyat," tegas dia.
Burrow berharap tidak ada lagi korupsi pengusaha berlatar belakang kontrak kerja buruh. "Saya bangga berdiri bersama para buruh. Sekarang kita bersama-sama menuntut itu kepada dunia. Anda kuat, anda bersatu, anda fantastis dan kita akan menang," kata dia.
Ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan elemen lain memenuhi Gelora Bung Karno (GBK) untuk memperingati hari buruh 1 Mei 2015 (May Day). Berdasarkan pantauan, kelompok buruh datang menggunakan kendaraan bus, mobil pribadi dan roda dua. Mereka mulai masuk ke stadion utama GBK untuk menyuarakan tuntutannya.