REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri menginginkan agar hari buruh internasional harus menjadi momentum kebersamaan antara pengusaha dan pekerja sehingga dialog antara kedua pihak bisa produktif dan sehat.
Hubungan industrial, kata Hanif, akan harmonis dengan dialog yang baik. Peningkatan kesejahteraan pekerja juga akan naik dari waktu ke waktu.
"Saya ucapkan selamat Hari Buruh. Ini perayaan kita semua yang harus dimanfaatkan agar bisa mengoptimalkan untuk peningkatan kesejahteraan," katanya, Jumat (1/5).
Pemerintah, terang Hanif, terus mendorong agar perusahaan meningkatkan kompetensi para karyawannya sebagai investasi. Pemerintah juga terus membuat kebijakan guna meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Saat ini, Kemenaker sedang menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pengupahan. Intinya, upah buruh harus naik tiap tahun, namun formula kenaikannya harus terukur sehingga pengusaha juga bisa melakukan perencanaan.
Akses pekerja terhadap kebutuhan dasar harus ditingkatkan, salah satunya dengan pemberian Kartu Indonesia Pintar supaya anaknya bisa sekolah.
Pemerintah juga menyediakan rumah untuk rakyat Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak satu juta, termasuk untuk kalangan pekerja sebanyak 10 ribu.
Di tempat yang sama, Human Resources and Corporate Affairs Director PT Trans Retail Indonesia Herni Dian mengatakan, merayakan hari buruh merupakan bentuk ucapan terimakasih perusahaannya kepada karyawan yang sudah bekerja di sini.
"Perayaan Hari Buruh dilakukan dengan melakukan donor darah di 50 gerai."
Pihaknya, ujar Herni, ingin memperkuat semangat gotong royong antara pengelola dan karyawan. Sebab hanya dengan gotong royong cita-cita bisa tercapai.