REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ratusan buruh di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, siap turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh yang jatuh pada Jumat (1/5).
Koordinator Umum Pusat Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL) Yohanes Joko Purwanto di Bandarlampung, Kamis, menyebutkan aksi akan dimulai pada pukul 08.00 WIB melalui rute dari Sekretariat Bersama EW-LMND Lampung-FSBKU-KSN yang berada di Jalan Jenderal Ryacudu, Kelurahan Waydadi, Bandarlampung.
Aksi akan berlanjut ke Jalan Sultan Agung dan bertemu di depan makam pahlawan dengan melakukan orasi, lalu diteruskan menuju Tugu Adipura yang merupakan titik utama aksi. "Perhitungan kami yang akan berkumpul ribuan orang," kata Yohannes," katanya.
Dia mengungkapkan, aksi akan diikuti oleh gabungan buruh bersama petani, mahasiswa, dan masyarakat miskin yang mengatasnamakan PPRL.
Ia menyebutkan ada 18 tuntutan PPRL dalam aksi Hari Buruh nanti, di antaranya upah layak yang berkeadilan sosial, tolak sistem kerja kontrak, dan hentikan diskriminasi pelanggaran HAM terhadap buruh, nelayan, petani, dan mahasiswa.
Berkaitan tuntutan buruh itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan pemerintah kota akan terus berupaya meningkatkan besaran upah minimum kota (UMK) demi menyejahterakan kalangan buruh di Kota Bandarlampung.
"Saya akan prioritaskan kesejahteraan buruh melalui upaya peningkatan besaran UMK setiap tahunnya, karena tanpa ada jaminan kesejahteraan buruh, dunia industri tentu sulit untuk terus maju dan berkembang karena kinerja buruh tidak akan mungkin optimal," kata dia.
Ia mengharapkan kalangan buruh Kota Bandarlampung untuk tidak perlu turun ke jalan dalam merayakan Hari Buruh.