Kamis 30 Apr 2015 19:50 WIB

Diduga Stress, Warga Bacok Tiga Tetangganya

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Pembacokan (ilustrasi)
Foto: andikafm.com
Pembacokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Aga, warga Jalan Cabe Merah, Ampenan Utara, Kota Mataram NTB nekad membacok tiga tetangganya, di Kampung Arab, Jalan Banda, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, Kamis (30/4) sekitar pukul 12.00 Wita.

Akibat tindakan tersebut, seorang ibu, Xiao Mi tewas seketika karena kepala yang kena bacokan. Tiga jarinya juga putus. Selain itu, Johariah, pembantu Xiao Mi terkena bacokan di kepala sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

Sementara Alik, putra Xiao Mi mengalami luka bacok di bagian belakang kepala dan luka sabetan di bagian tangan kiri. Agus Wijaya, anak Xiao Mi menduga tersangka melakukan tindakan nekad itu karena mengetahui istrinya meminta cerai kepadanya.

Akibat, tindakan tersangka yang sering main pukul. Namun, dirinya tidak mengetahui alasan pasti mengapa tersangka tega nekad membacok keluarganya.

“Saya gak tahu motifnya apa. Istrinya juga tidak pernah kerja disini. Diduga memang dia stres akibat mau diceraikan istrinya, tapi dia tidak mau,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (30/4).

Ia menuturkan, dirinya mengenal tersangka saat hendak meminta bantuan untuk menjaga ayam peliharaannya. Sehingga dari sana, Agus mengaku kenal dengan Aga yang sehari-hari dikenal sebagai preman.

“Dia sering datang ke rumah minta uang. Sering saya beri uang Rp 50 ribu sampai 100 ribu. Bahkan, kemarin saya masih memberikan uang kepada dia,” ungkapnya.

Ia mengaku mengenal tersangka sebagai orang yang sering mabuk-mabukan jika mempunyai masalah serta sering memukul istrinya. Selain itu, jika stres tersangka selalu mengamuk.

“Kita anggap dia seperti keluarga tapi kejadiannya seperti ini. Saya rasa dia stress dan suka mabuk serta sering pukul istrinya,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement