REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina, Benigno Aquino menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada pemerintah Indonesia, terutama Presiden Joko Widodo. Ucapan terima kasih disampaikan usai terpidana mati asal negaranya, Mary Jane ditangguhkan eksekusi matinya pada Rabu (29/4) dini hari WIB.
"Presiden bersama negara berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memberikan penangguhan hukuman untuk rekan senegara kami, Mary Jane Veloso," kata juru bicara Aquino, Herminio Coloma dilansir Strait Times, Rabu (29/4).
Coloma menambahkan, penangguhan merupakan keadilan yang telah tercipta di hukum Indonesia. Sebab, pemerintah memastikan bahwa Mary Jane hanyalah perantau yang mencari kehidupan lebih baik, namun dimanfaatkan oleh sindikat kriminal.
Seperti diketahui, eksekusi mati terhadap ibu muda ini ditunda oleh Kejaksaan Agung, Rabu (29/4) kemarin. Sedianya Mary Jane akan dieksekusi bersama sembilan terpidana mati lainnya. Namun karena ada permintaan Filipina akibat adanya pengakuan perekrut Mary Jane, maka eksekusi itu ditunda samppai batas tak ditentukan.
Mary Jane ditangkap bea cukai Bandara Adi Sutjipto karena kedapaatan membawa heroin seberat 2,6 kilogram. Perempuan berusia 30 tahun itu telah mengajukan grasi dan dua kali peninjauan kembali tetapi ditolak oleh Presiden dan Mahkamah Agung.