Selasa 28 Apr 2015 22:15 WIB

Jelang May Day, 'Presiden' Buruh Temui Jokowi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sore tadi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (28/4). Mereka datang untuk menyampaikan aksi yang akan dilakukan pada Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei mendatang.

"Intinya Presiden tidak anti dengan aksi May Day," kata Andi Gani. Ada sekitar 200 ribu massa yang akan turun ke jalan pada Hari Buruh nanti. Andi menyebut, mereka akan melakukan long march ke Istana Merdeka.

Kemudian, dalam rangkaian aksi kali ini, buruh juga akan menampilkan festival budaya. "Jadi massa besar tidak harus selamanya diidentikkan dengan kerusuhan," kata dia seraya menjamin bahwa buruh akan melakukan aksi damai.

Pada Hari Buruh tahun ini, lanjut Andi, pihaknya masih akan memperjuangkan sejumlah isu yang selama ini jadi fokus serikat pekerja, yakni soal upah layak, outsourcing, jaminan pensiun dan pengawasan terhadap pelanggaran yang dilakukan aktivis buruh.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan upah layak bagi buruh. Saat ini, Hanif mengaku tengah menggodok formula kenaikan upah tiap tahun yang akan diatur dalam PP.

"Ini lagi dimatangkan mengenai formula pengupahannya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement