Selasa 28 Apr 2015 14:52 WIB

Pemerintah Petakan Laut untuk Poros Maritim Dunia

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memiliki konsep mewujudkan Poros Maritim Dunia. Untuk mendukung konsep itu, berbagai kementerian terkait segera melaksanakan pemetaan laut nasional untuk mengembangkan potensi yang ada di kawasan perairan Republik Indonesia.

"Penyusunan tata ruang wilayah laut nasional penting bagi Indonesia untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam seminar "Membangun Poros Maritim Dunia dalam Perspektif Tata Ruang Laut Nasional" di Jakarta, Selasa (28/4).

Ia melanjutkan, pihaknya juga bakal mengembangkan berbagai pusat perekonomian kelautan dengan menekankan aspek kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.

Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang  Ferry Mursyidan Baldan mengemukakan, pihaknya juga selaras dengan KKP untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia.

Menurutnya, hal tersebut juga sesuai dengan esensi pidato Presiden Joko Widodo saat dilantik yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah lama memunggungi laut.

Ferry menegaskan, hal tersebut menyiratkan bahwa Indonesia ingin mengembalikan kejayaan maritim dengan memberdayakan potensi yang ada di kawasan perairan nasional.

Ia menegaskan bahwa pihaknya menentang bila ada pengusaha yang ingin melakukan reklamasi laut antara lain hal tersebut juga berpotensi menyempitkan tata ruang laut di kawasan perairan Indonesia.

"Dengan reklamasi maka yang akan bertambah hanya wilayah darat sehingga akan merugikan kawasan laut," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengungkapkan potensi lahan budi daya perikanan laut yang terdapat di berbagai daerah di Tanah Air baru dimanfaatkan dua persen.

"Saat ini potensi lahan marikultur (budi daya perikanan laut) Indonesia yang mencapai 4,58 juta hektare baru dimanfaatkan sekitar dua persen," kata Slamet.

Ia menambahkan, terdapat banyak prospek pengembangan usaha budi daya perikanan yang dapat dilakukan mulai wilayah garis pantai hingga ke area lepas pantai Indonesia.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP juga mengingatkan bahwa pengembangan budidaya perikanan sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja untuk mendorong laut menjadi sumber ekonomi bangsa di masa depan dan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement