Senin 27 Apr 2015 22:23 WIB

MUI: Umat Muslim Harus Miliki Media Islam Internasional

Rep: C30 / Red: Karta Raharja Ucu
Situs Suci umat Islam, Kabah, tempat menunaikan ibadah haji dan umrah.
Foto: Reuters
Situs Suci umat Islam, Kabah, tempat menunaikan ibadah haji dan umrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI bidang perhubungan internasional, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, saat ini penting umat Muslim membuat media Islam bertaraf internasional. Tujuannya untuk menjembatani segala informasi, aspirasi, dan juga jalan berdakwah.

“Sudah sejak lama Media Islam digembar-gemborkan akan didirikan. Kali ini segera diseriuskan sehingga kantor berita Islam berskala intenasional menjadi bagian integratif dari kelengkapan dakwa islam dan corong umat untung menyarakan aspirasinya,” ujar Muhyiddin saat dihubungi ROL, Senin (27/4).

Ia juga optimistis media Islam mampu mendorong terbukanya pintu-pintu ijtihad dalam rangka mengantisipasi perkembangan zaman. “Pendirian media Islam ini sangat baik, tepat, kreatif, dan inspiratif,” ujarnya. Ia berharap media Islam bertaraf internasional segera direlisasikan, sehingga bukannya sebagai wacana semata.

Muhyi juga menyarankan supaya wacana ini segera dimatangkan pembahasannya ke tingkat yang lebih serius. Sebab, ia sangat yakin keberadaan media berkelas internasional ini bisa membuat umat Islam untuk bukan hanya bersatu dalam hal berbagi informasi dan ilmu. tetapi juga sebagai media untuk membangkitkan ekonomi umat islam.

“Sumber kekuatan baru bukanlah uang banyak di tangan, tetapi berapa informasi yang berada di tangan," imbuhnya.

Dengan begitu adanya media Islam ini yang bukan hanya menjembatani umat islam untuk berdakwah. Namun, juga mampu untuk menguatkan ekonomi, sebagai corong bisnis, juga sebagai jalan umat islam untuk go internasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement