Senin 27 Apr 2015 19:21 WIB

Pengamat: Golkar Tengah Berproses Jadi Partai Modern

Rep: C36/ Red: Bayu Hermawan
Partai Golkar
Foto: .
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh yang terjadi di internal Partai Golkar tidak hanya menimbulkan efek negatif. Pengamat dari The Habibie Center, Bawono Kumoro menilai kisruh itu justru membuktikan Golkar sedang berproses menuju kepengurusan partai yang modern.

"Sepeninggal Soeharto yang sebelumnya menjadi patron Golkar selama bertahun-tahun, memang belum ada lagi tokoh yang sebanding. Jika di PDIP ada Megawati atau di Demokrat ada SBY, maka di Golkar belum ada," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (27/4).

Ia melanjutkan, kondisi tersebut sebenarnya bisa menguntungkan partai secara jangka panjang. Sebab, jika masih terpusat pada ketokohan satu individu, akan sulit bagi partai untuk mencari pengganti sepeninggal tokoh besar.

Ketiadaan satu tokoh penting, menurutnya juga menandakan bahwa partai mengarah kepada manajemen yang lebih modern. Dalam manajemen modern, keputusan dan arah kebijakan partai tidak hanya bersumber dari satu tokoh saja.

"Dalam partai yang modern, segala keputusan berdasarkan aturan organisasi dan meknisme organisasi secara umum. Jika satu tokoh penting pergi, maka partai tetap bertahan dan berjalan sebagaimana sebelumnya," jelasnya.

Ia menambahkan sebagai partai besar, Partai Golkar pasti bisa menyelesaikan konflik internal.

"Dibutuhkan sikap saling mengalah antarkubu untuk mencari manajemen konflik yang tepat bagi partai. Kami berharap semua kubu bisa duduk bersama dan mencapai satu titik kompromi,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement