Ahad 26 Apr 2015 23:16 WIB

Waspadai Peredaran Bolu yang Dicampur Ganja

Petugas BNN menunjukkan ganja dan bahan olahan kue ganja saat rilis di Gedung BNN, Jakarta, Senin (13/4).   (Antara/Hafidz Mubarak A)
Petugas BNN menunjukkan ganja dan bahan olahan kue ganja saat rilis di Gedung BNN, Jakarta, Senin (13/4). (Antara/Hafidz Mubarak A)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anti Narkotika meminta masyarakat agar tetap mewaspadai kemungkinan beredarnya kue brownies sejenis bolu bercampur dengan narkoba jenis ganja yang sengaja dipasarkan kepada konsumen.

"Makanan brownies bercampur ganja ini berhasil dibongkar dan dirazia oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Blok M Plaza Jakarta," kata Sekjen DPP Gerakan Anti Narkotika (GAN) Zulkifli Nasution di Medan, Sumatera Utara, Ahad (26/4).

Dengan beredarnya makanan bercampur narkotika ini, menurut dia, para orang tua dan masyarakat luas harus teliti sebelum membeli brownies, sehingga dapat mengetahui yang asli dan palsu. "Hal ini dilakukan agar terhindar dari pengaruh obat-obat yang bebahaya bagi kesehatan manusia, serta dapat merusak mental generasi muda harapan bangsa," ujar Zulkifli.

Dia menyebutkan, dalam mencegah beredarnya brownies bercampur barang haram di wilayah Sumut, petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPPPOM) Medan, Dinas Kesehatan, Polda Sumut harus turun ke lapangan melakukan pengecekan ke lokasi-lokasi plaza di daerah itu.

Bisa saja, makanan brownies yang berbahaya itu sudah meluas dipasarkan oleh pengedar narkoba hingga ke Medan. Sebab, hal ini merupakan salah satu modus atau cara bagi pengedar narkoba itu, untuk menjual barang yang dilarang beredar oleh Pemerintah.

"Para pengedar narkoba itu, tidak akan pernah berhenti dalam menjalankan bisnisnya dengan melakukan berbagai cara untuk memengaruhi masyarakat, mahasiswa dan pelajar," kata alumni Leiden University, Belanda tersebut.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat diharapkan lebih hati-hati lagi dalam membeli brownies maupun makanan lainnya yang kemungkinan bercampur dengan narkoba. "Para pengedar narkoba itu, tidak pernah berhenti atau mengalah meskipun razia dan penertiban terhadap barang terlarang tersebut gencar dilakukan aparat kepolisian, serta institusi hukum terkait lainnya" kata Sekjen DPP GAN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement