Ahad 26 Apr 2015 16:34 WIB

Polisi Temukan Pria yang Pernah Ikut Latihan Teroris di Poso

Anggota Densus 88 melakukan penyisiran rumah keluarga Teroris Poso, Rony alias Joko di Desa Krenceng, Kediri, Jumat (16/2).
Foto: Antara
Anggota Densus 88 melakukan penyisiran rumah keluarga Teroris Poso, Rony alias Joko di Desa Krenceng, Kediri, Jumat (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Polisi menemukan seorang pria di kompleks Pondok Pesantren di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang pernah mengikuti latihan ala militer kelompok teroris di Kabupaten Poso.

Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto di Palu, Ahad (26/4), mengatakan pria itu dijumpai aparat ketika penggeledahan pada Rabu (22/4) di rumah yang dicurigai terdapat senjata milik anggota kelompok sipil bersenjata.

Pria berinisial L itu dalam kondisi lumpuh karena mengalami kecelakaan saat latihan yag diduga kuat bersama Santoso dan Daeng Koro pada 2013. Pria berjenggot tersebut kesehariannya hanya sering berbaring di tempat tidur ditemani keluarganya.

Polisi juga menggeledah sejumlah rumah di kawasan pondok pesantren tersebut karena pengembangan penyelidikan sebelumnya. Di kawasan itu juga terdapat rumah Daeng Koro, salah satu pentolan kelompok teroris yang tewas tertembak beberapa pekan lalu.

Dalam penggeledahan di beberapa rumah yang yang berada di Desa Panca Makmur itu, polisi menemukan bendera ISIS warna hitam, kaos lengan panjang bertulis logo ISIS, teropong, jas hujan, masker, kompas, pisau dan sejumlah buku-buku agama.

Dalam penggeledahan itu, polisi tidak melakukan penahanan, hanya memintai keterangan sejumlah warga.

Sebelumnya, Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengemukakan kelompok teroris yang dipimpin Santoso itu terus merekrut anggota baru. Hal itu terbukti dari rekaman video yang menggambarkan adanya pelatihan bela diri yang diikuti oleh anak-anak.

Anak-anak tersebut diduga kuat adalah korban dari konflik komunal di Kabupaten Poso beberapa tahun silam.

Polisi saat ini terus mengejar kelompok teroris yang saat ini bersembunyi di hutan. Kapolda juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangnya gerakan radikalisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement