REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran, membuat tiga buah lukisan baru yang menggambarkan dirinya sendiri sedang ditahan di ‘Pulau Kematian’, Nusakambangan. Di dalam lukisan menakutkan itu bahkan ditulis ‘72 jam baru dimulai.’
Sukumaran membuat lukisan tersebut setelah mengetahui ia dan rekannya, Andrew Chan, akan dieksekusi pekan ini. Meskipun hari dan tanggalnya belum ditetapkan, namun sudah dipastikan keduanya akan dieksekusi pekan ini, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (25/4).
Pengacara Sukumaran dan Chan, Julian McMahon, tiba di Pelabuhan Wijayapura, Cilacap, dekat Pulau Nusakambangan. Ia membawa tiga lukisan Sukumaran, untuk menunjukkan betapa berat beban mental Sukumaran saat mengetahui ia hanya memiliki beberapa hari untuk hidup.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, membenarkan eksekusi mati akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun ia tetap berusaha agar pemerintah Indonesia menunjukkan belas kasihan terhadap keduanya.
“Doa dan dukungan diberikan warga Australia untuk Chan dan Sukumaran,” ujar Bishop, Sabtu (25/4).
Australia kembali meminta Indonesia memikirkan bagaimana negara-negara lain memperlakukan warga negaranya dengan baik. Negara lain, kata dia, bahkan bisa memberikan grasi kepada penyelundup narkoba asal Indonesia.