Ahad 26 Apr 2015 01:35 WIB

Rakyat Nilai Bantuan Sosial Pemerintah Belum Efektif

Rep: C05/ Red: Karta Raharja Ucu
 Seorang penerima bantuan sosial melakukan penarikan uang melalui agen Layanan Keuangan Digital (LKD) saat uji coba penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) melalui uang elektronik di Jakarta, Rabu (8/10).   (Republika/Prayogi)
Seorang penerima bantuan sosial melakukan penarikan uang melalui agen Layanan Keuangan Digital (LKD) saat uji coba penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) melalui uang elektronik di Jakarta, Rabu (8/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi Universitas Indonesia (UI), Bagus Takwin menyatakan bantuan sosial pemerintah ke masyarakat belum maksimal. Ini ditunjukkan survei terbaru dimana angka kepuasan warga atas bantuan pemerintah di bawah 60 persen.

Bagus menjelaskan penilaian warga mencakup Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Persalinan (Jampersal), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Subsidi Pupuk, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dimana penilaiannya mencakup manfaat, tepat sasaran, kesesuaian barang yang diterima, kecepatan proses, kemudahan, kepuasan, dan juga kejelasan informasi program.

"Indikator ini menunjukkan belum maksimalnya upaya yang dilakukan pemerintah," kata dia saat menghadiri diskusi di Warung Daun Cikini, Sabtu (25/4).

Dijelaskan Bagus, survei ini dilakukan pada 2.500 responden di 34 provinsi. Survei ini, kata dia, sudah dilakukan sebanyak dua kali. Yakni yang pertama pada 2014. "Dan sekarang ini yang kedua," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement