REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Petugas Kemanan dan Ketertriban Sekolah (PKS) SMAN 31 Jakarta Timur mengatakan, peserta didiknya tidak ada yang mengikuti acara Goodbye UN Pool Party "Splash After Class" seperti yang diselenggarakan pihak Divine Production di The Media Hotel and Tower, Jakarta Pusat.
"Jujur, kegiatan seperti itu rasanya tidak pernah ada. Pihak sekolah atau kepala sekolah sendiri tidak tahu kok. Dan akan tindak tegas siswanya yang ikut berpartisipasi," ujar Marolop Manik kepada wartawan saat di wawancarai di sekolah SMAN 31 Jakarta Timur, Jumat (24/4).
Marolop menambahkan, pihaknya akan melakukan perbaikan dari informasi yang ada dan akan melaporkanya kepada pihaak kepolisan terhadap Event Organizer (EO) yang mengundang acara 'party bikini' tersebut.
"Kita pihak sekolah akan perbaiki cerita diluar yang mengaitkan nama sekolah ini, terutama melaporkanya kepada pihak kepolisan untuk mengusut Event Organizer itu," tambahnya.
Marolop mengakui, SMAN 31 merasa dicatut dan terdaftar sebagai salah satu peserta yang tertera di dalam flayer acara yang tidak mencerminkan sisi edukatif tersebut.
"Merasa di catut. Kita melihat dalam flayer tertulis 2 SMAN 31," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, acara 'Bikini Party' terhadap siswa sekolah pasca Ujian Nasional (UN) diadakan oleh salah satu Event Organizer (EO) Divine Production. "Splash After Class" atau Summer Bikini Party pada hari Sabtu, 25 April 2015.
Dalam promonya, penyelenggara mengklaim kegiatan tersebut didukung oleh sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi. Sekolah yang dicatut namanya antara lain, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 38, SMK 50, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA 44, SMA 24, SMA 29, 26 Pembangunan, SMA 100, RRFAMS dam SMA Insan Cendikia.
Namun, saat ini pihak EO sudah meminta maaf kepada beberapa pihak sekolah yang dirasa dirugikan atas pencantuman nama sekolah di dalam teaser acara.
Project Manager Divine Production Kara Putri mengatakan, pihaknya merugi lantaran sudah mengeluarkan biaya untuk uang muka hotel, uang muka bintang tamu, dan promosi acara.
Lebih lanjut, Kara menambahkan acara itu sebenarnya hanya untuk memberikan hiburan bagi remaja di atas 17 tahun. Bukan untuk pelajar yang baru selesai mengikuti UN.