Jumat 24 Apr 2015 13:53 WIB

Gondola Jadi Angkutan Massal di Malang, Pengamat: Itu Tidak Tepat

Rep: c74 / Red: Hazliansyah
Ilustrasi kereta gantung
Ilustrasi kereta gantung

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengamat Transportasi Universitas Brawijaya Ahmad Wicaksono menyebut kereta gantung atau gondola kurang tepat jika dihunakan sebagai transportasi massal.

"Kalau untuk transportasi umum, saya lebih menyarankan pakai kereta komuter dari pada kereta gantung," kata Ahmad Wicaksono, Kamis (23/4).

Ia menjelaskan prinsip transportasi massal yakni ketepatan waktu dan kenyamanan. Untuk ketepatan waktu, kecepatan kereta gantung dianggap belum memenuhi syarat. Selain itu kereta gantung berada di ketinggian sehingga menyulitkan untuk proses evakuasi. Ia menyebut kereta gantung lebih cocok digunakan untuk wisata.

"Investasi pembangunan kereta gantung memang lebih murah jika dibandingkan monorel. Tetapi, dari segi kecepatan dan keamanan, monorel lebih bagus dari pada kereta gantung," ujarnya.

Menurutnya, kereta gantung lebih tepat digunakan sebagai alat transportasi di wilayah wisata.

"Kereta gantung tidak sesuai dengan karakteristik mobilitas pengguna angkutan umum masyarakat kita. Tapi, kalau untuk wisata seperti di Kota Batu, kereta gantung memang cocok," katanya.

Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan mengembangkan kereta gantung atau gondola sebagai transportasi massal. Selain membuat kajian untuk pengembangan kereta gantung, Pemkot Malang juga membuat kajian untuk monorel sebagai alternatif yang memungkinkan untuk diterapkan di daerah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement