Kamis 23 Apr 2015 21:36 WIB

Menteri PPPA: Syukuri Berakhirnya UN dengan Lebih Bermartabat

Rep: C34/ Red: Bayu Hermawan
Undangan pesta bikini usai Ujian Nasional (UN).
Undangan pesta bikini usai Ujian Nasional (UN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengenai adanya pesta bikini untuk merayakan berakhirnya UN SMA pada 25 April mendatang menuai kecaman dari banyak pihak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menyatakan, pihaknya telah melakukan upaya untuk membatalkan perayaan itu.

"Saya sudah menugaskan staf khusus untuk membatalkan. Ada laporan juga mengenai pesta serupa yang sudah dilaksanakan. Sedang dicek," ujar Yohana di Jakarta, Kamis (22/4).

Ia mengimbau sekolah-sekolah untuk memperketat pengawasan agar para siswa tidak mengikuti perayaan yang merusak moral tersebut. Menurut Yohana, ada banyak cara lebih baik untuk menyudahi proses tiga tahun belajar di SMU.

"Buatlah kegiatan untuk menyukuri yang lebih bermartabat," katanya.

Yohana mengakui, ada pergeseran nilai yang terjadi dalam perilaku kaum muda masa kini. Namun, ia yakin masih banyak pelajar yang berakhlak baik. Disampaikan Yohana, tidak semua anak berpikiran dangkal dengan merayakan UN dengan cara-cara yang kurang sesuai.

"Memang ada kelompok-kelompok yang harus ditegur. Saya akan berkoordinasi dengan Pak Mendikbud untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada siswa agar tidak terulang," jelasnya.

Akan tetapi, Yohana belum memastikan adanya tindakan hukum yang bisa ditujukan pada penyelenggara kegiatan. Ia mengatakan masih akan melakukan pengecekan dan peninjauan terlebih dahulu.

"Hukuman belum tahu, kami masih akan melihat lagi ke UU Perlindungan Anak dan UU Anti Kekerasan Seksual," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement