Kamis 23 Apr 2015 23:01 WIB

Ahok: Angka Kemiskinan Naik karena BBM

Rep: C11/ Red: Indira Rezkisari
Basuki Tjahaja Purnama saat pidato tentang Raperda, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tahun 2015-2035, Kepariwisataan; dan pelestarian kebudayaan Betawi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (23/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Basuki Tjahaja Purnama saat pidato tentang Raperda, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tahun 2015-2035, Kepariwisataan; dan pelestarian kebudayaan Betawi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (23/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan angka kemiskinan pada tahun lalu hanya meningkat sedikit. DPRD memang menggelar sidang paripurna terkait Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) 2014 pada, Kamis, (23/4).

Terdapat 10 poin hasil evaluasi yang diberikan DPRD DKI kepada Basuki. Salah satu yang dikritik ialah kenaikan angka kemiskinan dari 371 ribu pada 2013 meningkat menjadi 412 ribu pada 2014. "Angka kemiskinan naik sedikit. Kenapa? Karena dasarnya terjadi karena inflasi akibat naiknya bbm," kata Basuki usai sidang paripurna di DPRD DKI, Kamis (23/4).

Ia mengatakan DPRD pun salah menyebutkan, menurutnya angka kemiskinan pada 2014 hanya naik sedikit. Ahok sapaan akrab Basuki mengatakan angka kemiskinan hanya meningkat sekitar empat persen.

"Angka kemiskinan DKI versi kami itu 17 persen, ketika menggunakan 2,4 juta kebutuhan hidup cukup satu orang. Jadi orang Jakarta yag hidup di bawah angka kebutuhan hidup cukup adalah 17 persen atau 1,7 juta jiwa. Jadi lebih besar dari 4 persen. DPRD masih salah bilang cuma naik sedikit," papar Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement