REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo tiba di Gedung Nusantara MPR/DPR pada Kamis (23/4) sekitar pukul 09,31 WIB untuk memberikan pidato dalam Pembukaan Konferensi Parlemen Asia-Afrika dalam Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih, jas hitam serta dasi merah tiba di ruang pertemuan Nusantara setelah sebelumnya melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O Cha serta Presiden Iran Hassan Rouhani.
Rencananya, konferensi parlemen yang bertema "Memperkuat Peran Parlemen dalam Kerja Sama Selatan-Selatan untuk Mempromosikan Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia" itu akan diresmikan dengan pemukulan gong seusai pidato pembukaan.
Sejumlah pejabat negara yang akan menyampaikan pidato dalam pertemuan diantaranya Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Nurhayati Ali Assegaf, Ketua DPR Setya Novanto, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan Fadli Zon, serta Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat Fachri Hamzah.
Dalam pertemuan itu akan dibahas sejumlah isu diantaranya kerja sama dalam mempromosikan agenda pembangunan pasca-2015, Kemitraan Strategis Asia-Afrika Baru (NAASP), pengakuan terhadap Palestina. Dalam pertemuan tersebut rencananya juga akan mengadopsi Deklarasi Parlemen Asia-Afrika.
Setelah membuka Konferensi Parlemen Asia Afrika di Gedung DPR, rencananya Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala negara dan pemerintahan dan pemimpin negara peserta Peringatan 60 Tahun KAA seperti dengan Raja Swaziland Raja Mswati III dan Perdana Menteri Bangladesh Sheik Hasina.