Rabu 22 Apr 2015 19:15 WIB

Kisah Irwan Hidayat dan Pemeriksaan Mata Siswa SD

Dirut PT Sido Muncul Irwan Hidayat di SDN Marga Mulya III, Bekasi Utara, Rabu (22/4).
Foto: Republika
Dirut PT Sido Muncul Irwan Hidayat di SDN Marga Mulya III, Bekasi Utara, Rabu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pengalaman tidak mengenakkan Dirut PT Sido Muncul Irwan Hidayat mendorongnya semakin giat membantu siswa sekolah dasar (SD). Ketika anaknya masih kelas 1 SD, Irwan mendapati nilai rapor anaknya yang dibagikan guru membuatnya kecewa. Itu lantaran hampir seluruh nilai anaknya diberi warna merah.

Dia pun heran, lantaran ia dan istrinya tidak terlalu bodoh, hingga menurunkan intelligence quotient (IQ) yang rendah kepada anaknya. Setelah penasaran, ia mencari tahu penyebab mengapa putranya di rapor mendapat nilai merah.

Setelah diselidiki, ternyata anaknya di kelas selalu duduk di bangku belakang. Setiap guru menulis dan menerangkan pelajaran di papan tulis, anaknya tidak mampu membaca dengan baik. Itu disebabkan anaknya menderita gangguan penglihatan rabun jauh.

"Saya punya pengalaman, anak saya kelas 1 SD rapornya merah semua. Ternyata dia tidak bisa melihat jauh. Anak-anak ini kadang tidak menyadari, orang tua juga tidak sadar," kata Irwan kepada Republika.

Karena tidak ingin orang tua lain mengalami nasib serupa, ia menggelar program pemeriksaan mata dan pembagian kaca mata gratis kepada 300 siswa SD di SDN Marga Mulya III, Bekasi Utara, Rabu (22/4). Untuk mensukseskan acara itu, pihaknya menggandeng PT Berlico Farma, Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami), dan Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Sebelum dilakukan pemeriksaan mata, setiap siswa yang sudah mendaftarkan diri diberikan penyuluhan dan informasi terlebih dahulu mengenai pemeliharaan keserhatan mata. Hal itu untuk mendeteksi apakah terjadi kelainan atau gangguan pada penglihatan.

Setelah itu, setiap anak diperiksa matanya selama 10 menit untuk memeriksa ketajaman pandangan matanya. Bila ada siswa yang terdeteksi menggunakan kacamata maka sekitar sepekan kemudian, akan dibuatkan lensa untuk mengatasi gangguan penglihatan.

Program bantuan sosial perusahaan itu dilakukannya lantaran kadang orang tua siswa tidak sadar kalau anaknya mengidap penyakit mata. Karena itu, dengan dilakukannya pemeriksaan mata tanpa dipungut biaya, ia harap hal itu bisa membantu siswa yang mengalami gangguan penglihatan. Sehingga, ketika sudah diantisipasi, penyakit tersebut tidak berimbas ke prestasi di dalam kelas.

"Kita beri fasilitas periksa mata, kita beliin kaca mata. Kita memilih Bekasi, karena wilayah ini penduduknya padat," ujar Irwan.

Dia melanjutkan, perusahannya menargetkan setiap tahunnya setidaknya 12 ribu orang bisa mendapatkan fasilitas pemeriksaan mata gratis. Selain itu, juga dilakukan operasi katarak. "Ini gratis, kita tak lihat keluarganya. Ini semoga bisa bermanfaat bagi kita semua."

Tidak hanya itu, lanjut Irwan, program kerjasama PT Sido Muncul dengan Perdami sebenarnya sudah berlangsung selama empat tahun. Sebelumnya, dari tahun 2013 di beberapa wilayah seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan Tangerang Selatan, yaitu Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis bagi masyarakat kurang mampus di Inodnesia, hampir 40.500 orang yang ikut mensukseskan program itu.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendukung pelaksanaan program CSR yang digelar PT Sido Muncul. Dia mengapresiasi dilaksanakannya program keuntungan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan harkat hidup masyarakat di wilayahnya. "Ini luar biasa. Semoga ada Sido Muncul, Sido Muncul lainnya tentunya untuk perbaikan kesehatan di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement