Rabu 22 Apr 2015 16:30 WIB

BG Jadi Wakapolri, Jimly: Kami Sudah Beri Masukan

Rep: C09/ Red: Ilham
  Wakil Ketua Tim Sembilan Jimly Asshiddiqie (kanan), bersama anggota Tumpak Hatorangan (kiri) dan Erry Riyana (tengah) memberikan keterangan usai bertemu dengan aktivis anti korupsi di Jakarta, Rabu (4/3).  (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Wakil Ketua Tim Sembilan Jimly Asshiddiqie (kanan), bersama anggota Tumpak Hatorangan (kiri) dan Erry Riyana (tengah) memberikan keterangan usai bertemu dengan aktivis anti korupsi di Jakarta, Rabu (4/3). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Anggota Tim Sembilan, Jimly Asshidiqqie mengatakan, Tim Sembilan sebelumnya telah memberikan masukan terkait Komjen Budi Gunawan yang tidak direkomendasikan sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri). Namun, masukan Tim Sembilan ternyata tidak diambil Polri dalam putusannya.

 

“Kalau soal masyarakat tidak puas, ya sudah, saya sudah menyampaikan, Tim Sembilan sudah sering menyampaikan,” kata Jimly saat dihubungi Republika, Rabu (22/4).

 

Menurutnya, penunjukkan BG sebagai Wakapolri akan kontroversial. Masyarakat dinilai akan banyak mengungkapkan ketidaksetujuan mengingat BG pernah tersangkut kasus rekening gendut. “Itu pendapat masyarakat yang harus didengarkan, cuma kalau Polri sudah punya sikap dan mendapat dukungan dari DPR dan Presiden, kita harus hormati,” jelas Jimly.

Kabar terpilihnya BG sebagai Wakapolri bermula dari pernyataan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Selasa (21/4). Dalam siaran pers yang dirilisnya disebutkan bahwa Komjen BG terpilih sebagai Wakapolri dalam Wanjakti Plus yang dihadiri seluruh Komjen dan sejumlah Irjen serta para Kapolda, beberapa hari lalu.

 

Sementara, jabatan yang ditinggalkan Budi Gunawan, yakni Kalemdikpol diisi oleh Kadiv Propam Irjen Syafruddin dari lulusan Akademi Kepolisian 1985.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement