Selasa 21 Apr 2015 14:41 WIB

Menko Kemaritiman Puji Thailand Atasi Illegal Fishing

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
A fisherman spills the day's catch in Tegal, Central Java, recently. Illegal fishing undermined Indonesian economy and cause a huge amount of financial loss.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
A fisherman spills the day's catch in Tegal, Central Java, recently. Illegal fishing undermined Indonesian economy and cause a huge amount of financial loss.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo memuji Thailand karena serius mengatasi illegal unreported, unregulated (IUU) fishing.

"Mereka memasang 7.000 Vessel Monitoring System (VMS) atau ship tracking untuk memantau kapalnya," ujar dia, Selasa (21/4).

Dengan begitu, pemerintah Thailand akan dapat memantau kapal-kapalnya untuk menghindari penangkapan ikan ilegal. Indriyono pun mengapresiasi langkah Thailand tersebut.

Ia mengaku mendapat banyak pengetahuan baru usai bertukar pandang dengan pada negara-negara Small Island Devloping States (SIDS), anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) dan negara-negara kepulauan lainnya di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4). Pertemuan tersebut merupakan pertemuan sela dalam gelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60.

Selain Thailand dengan pemasangan VMSnya tersebut, Madagaskar juga menerapkan Blue Economy atau Ekonomi Biru. Ekonomi biru merupakan konsep yang dirancang agar tidak merusak alam dan juga zero waste atau tanpa limbah.

Hal ini jelas menjadi sistem yang sangat baik untuk diterapkan di setiap negara termasuk Indonesia.

"(Ekonomi biru) kami terapkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat," ujar Indroyono.

n.melisa riska putri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement