Selasa 21 Apr 2015 14:14 WIB

Marzuki Akui Sudah tak Dianggap Para Elite Demokrat

Rep: C15/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
(dari kiri)Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat Ventje Rumangkang, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
(dari kiri)Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat Ventje Rumangkang, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi DPP Demokrat, Marzuki Alie mengaku tak pernah diajak berdiskusi terkait rencana kongres. Ia juga mengaku tak pernah dimintai pendapat terkait kondisi partai Demokrat saat ini.

"Saya sudah lama tidak pernah dimintai pendapat, entah saya juga sudah dipecat atau gimana, meski jabatan saya Wakil Ketua Mejelis Tinggi, tapi ya sama saja seperti tidak diberikan porsi pekerjaan," ujar Marzuki saat dihubungi Republika, Selasa (21/4).

Marzuki tak menampik, jika saat ini ia memang sedang merasa tidak dianggap oleh para elite di DPP Demokrat. Ia pun tak mengerti mengapa hal tersebut bisa terjadi. Namun, ia mengakui ketika ada kemungkinan para elite di DPP khawatir posisi Marzuki kuat di akar rumput kemudian, bisa memerangi kekuasaan para elite di DPP saat ini.

Marzuki juga tak membantah jika posisinya saat ini sebagai salah satu cara elite DPP untuk memutus tali komunikasi dirinya dengan kader di bawah. Ia mempertanyakan kembali mengapa hal tersebut harus dilakukan, mengingat posisinya sebagai mantan Sekjend tidak mungkin hal tersebut terjadi.

Mantan Ketua DPR ini juga kebingungan ketika banyak sekali pihak yang mencurigai dirinya akan merusak tubuh partai. Menurutnya, jabatan di partai tidak berarti. Karena, selama ini ia berusaha untuk tetap mengutuhkan Demokrat. Menjelang kongres, ia hanya bisa mengingatkan agar segala pihak bermain cerdas dan menjunjung tinggi demokrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement