Senin 20 Apr 2015 21:30 WIB

Puluhan Jembatan di Sukabumi Rusak Akibat Bencana Alam

Jembatan Rusak (ilustrasi)
Foto: Antara
Jembatan Rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan sejak Januari sampai April 2015 puluhan jembatan rusak akibat bencana alam.

"Sebagai contoh banjir di Kecamatan Lengkong merusak sebanyak 30 unit jembatan berbagai jenis, belum lagi di daerah lainnya diperkirakan jumlahnya lebih dari 50 jembatan yang rusak akibat bencana alam baik banjir maupun longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Senin (20/4).

Menurutnya, mayoritas jembatan yang rusak akibat bencana alam seperti jembatan bambu atau semipermanen yang dibuat swadaya oleh masyarakat, namun ada juga beberapa jembatan permanen yang rusak akibat bencana.

Keberadaan jembatan itu sangat dibutuhkan oleh warga khususnya yang tinggal di pelosok, sebagai penghubung antar kampung maupun desa.

Maka dari itu, pihaknya sudah berkoordinasi baik dengan Dinas Sosial maupun Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi untuk melakukan perbaikan terhadap jembatan yang rusak itu, khususnya yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Banyak akibat dari jembatan yang rusak ini, aktivitas warga menjadi terganggu karena harus memutar arah jika ingin ke suatu lokasi.

"Untuk antisipasinya, kami telah berkoordinasi dengan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD untuk memasang bronjong kawat di dekat jembatan yang rawan tergerus banjir maupun longsor dan melakukan pendataan," tambahnya.

Di sisi lain, akibat bencana alam di Kabupaten Sukabumi selama kurun waktu empat bulan ini, dari hasil pendataan kerugian mencapai Rp 20 miliar yang mayoritas kerugian akibat bangunan yang rusak seperti rumah warga, fasilitas umum dan lain-lain.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan bencana akan terjadi lagi karena informasi BMKG hujan deras akan terus terjadi sampai akhir Mei mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement