REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik pertemuan World Economics Forum (WEF) 2015 yang diselenggarakan di Jakarta, Ahad (19/4).
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Shinta W Kamdani menyatakan dalam pertemuan tersebut, Kadin mendorong sejumlah pihak yang terkait untuk duduk bersama dalam memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi dalam sektor ini terutama sektor kelapa sawit.
"Minyak sawit adalah salah satu satu sektor yang kontribusinya besar untuk Indonesia, jadi sebenarnya sudah program dari beberapa kali pertemuan ini," ujarnya.
Ia menambahkan, salah satu yang utama ialah seperti yang telah disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengenai deforestation yang tidak hanya diperhatikan tapi juga bagaimana sektor ini tetap menghasilkan secara ekonomis bagi perekonomian Indonesia.
Shinta melanjutkan, pertemuan itu sangat penting lantaran para pemain yang sebagian besar anggota Kadin diharapkan bisa turut serta memastikan bahwa kebijakan dan regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah sesuai dengan apa yang diharapkan secara global. Karena pada prinsipnya kelapa sawit tentu saja bisa dilakukan oleh perusahaan besar karena permintaan secara global.
Untuk itu, ia mengatakan diperlukan adanya dukungan dari pemerintah terkait regulasi dan bila diperlukan pemberian intensif agar pelaksanaannya di lapangan dapat berjalan dengan maksimal. Pertemuan WEF 2015 ini ia katakan sebagai peluang bagus bagi Indonesia dalam mempromosikan investasi dan perdagangan namun ia menjelaskan bahwa forum ini tidak berarti pemerintah harus menargetkan sesuatu.
"Kadin cuma memfasilitasi pemain-pemain di dunia baik dari pemerintah dan swasta untuk duduk bersama membuka jaringan dan sharing, jadi kita tidak bisa bilang seberapa besar kontribusi dari acara ini untuk Indonesia," terang Shinta.