Jumat 17 Apr 2015 20:54 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Jelang KAA, Kadin Jembatan Forum Bisnis Asia-Afrika

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang perhelatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke 60 tahun, Kadin Indonesia akan menyelenggarakan Asian African Business Forum (AABS) yang akan dilaksanakan pada 21 April 2015 di JCC dengan mengambil tema “Revitalization of Asia Africa Partnership for Progress and Prosperity”.

Sesuai dengan tema utama AABS, diharapkan kegiatan ini dapat mendorong kerjasama selatan-selatan terutama di bidang perdagangan dan investasi. Pada kesempatan itu, Kadin Indonesia akan menginisiasi pembentukan Asia-Africa Business Council sebagai lembaga untuk memonitoring serta menindaklanjuti pelaksanaan keputusan AABS.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi, Noke Kiroyan dalam konferensi pers persiapan pelaksanaan AABS di Kantor Kadin Pusat, Jakarta (17/4).

“Setiap keputusan konferensi, kami ingin ada tindak lanjutnya secara kongkrit terutama untuk sektor pengembangan bisnis kawasan Asia-Afrika,” ungkap Noke yang juga merupakan Ketua Pelaksana AABS 2015.

Noke menjelaskan, untuk pertemuan AABS pendaftaran peserta mencapai 700 orang. Meski demikian,  panitia penyelenggara hanya menetapkan untuk 500 orang delegasi dari 45 negara Asia – Afrika. Peserta terdiri dari para pimpinan pelaku usaha, kalangan pemerintah dan para duta besar. Pembahasannya akan difokuskan pada sektor-sektor utama yakni maritim, agribisnis, infrastruktur, perdagangan dan Investasi.

Rencananya AABS 2015 akan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo serta menghadirkan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma dan Perdana Menteri India, Narendra Modi sebagai pembicara kunci. Selain itu, pembicara lainnya adalah para CEO dari Afrika dan Asia, seperti CEO Alibaba Group, Jack Ma dari China tanpa terkecuali CEO Indonesia seperti Franky O. Widjaja (Sinar Mas Grup), Dri Dato Tahir (Mayapada Grup), Hidayat Nyakman (Petrokimia Gresik) dan Chairul Tanjung (Para Group).  

Noke menilai, pertemuan ini sangat strategis bagi Indonesia untuk mempromosikan peluang bisnis dan investasi. “Infrastruktur dan industri strategis kita harapkan bisa tersentuh investasi. Semoga ada realisasi setelah pelaksanaan acara ini”.

Sebelum ditutup oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan A.Djalil, pertemuan AABS juga mengagendakan Pendeklarasian Asia – Afrika Business Council yang diwakili oleh pemimpin delegasi dari setiap negara. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kadin dan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT). Forum bisnis tersebut juga akan dilengkapi dengan sesi Business Matching diantara para peserta pada akhir acara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement