Jumat 17 Apr 2015 12:45 WIB

Ancaman Bom tak Ganggu Aktivitas Penerbangan di Makassar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Pesawat Batik Air.
Foto: Antara
Pesawat Batik Air.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Tim gabungan TNI dan Polri melakukan pemeriksaan sekitar TKP serta tim Gegana Sat Brimob Polda Sulawesi Selatan sementara melakukan pemeriksaan di sekitar tempat kejadian peristiwa di Bandara Lama. Sultan Hasanuddin.

Meski ada kegiatan untuk memeriksan ancaman bom, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar tidak mengalami gangguan. Humas Bandara Sultan Hasanuddin Rio Herdanto menuturkan, sejauh ini aktivitas penerbangan baik yang berangkat dan pergi dari Bandara Hasanuddin tidak mengalami dampak kejadian ini.

"Sekarang aman. Jarak pesawat Batik Air di Run Way 03 Bandara lama. Jauh dari aktivitas pesawat," ujar rio, Jumat (17/4).

Pesawat Batik Air dengan Nomor penerbangan 6171 type Air Bus 320 Route AMQ- CGK dengan pilot Luther Lumintain Tango melakukan pendaratan darurat di Bandara Hasanuddin Makassarn sekitar pukul 07.20 WITA.

Adapun pesawat tersebut mendarat karena pihak Airnav Ambon menerima pesan singkat dari orang tidak dikenal bahwa pesawat tersebut diduga terdapat bom di dalam bagasi. Hal ini membuat pihak Airnav Ambon menghubungi Airnav Makasar untuk menghubungi Kapten pesawat tersebut agar mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin.

Adapun jumlah penumpang 122 orang (dewasa semua) beserta Crew pesawat sebanyak 5 organ telah dievakuasi ke terminal Bandara Sultan Hasanuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement