Kamis 16 Apr 2015 14:38 WIB

Mabes Polri: Banten Wilayah Rawan Penyebaran ISIS

Rep: C81/ Red: Erik Purnama Putra
Kabaharkam Polri Komjen Putut Bayu Seno (kanan).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kabaharkam Polri Komjen Putut Bayu Seno (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,  SERANG – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandai empat wilayah yang menjadi rawan penyebaran paham radikal Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) di Indonesia. Keempat daerah tersebut berada di wilayah hukum Polda Banten, Polda  Jawa Tengah, Polda Jawa Barat dan Polda Sulawesi Selatan.

 

Menurut Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno keemapat wilayah tersebut menjadi prioritas penaggulangan penyebaran paham ISIS. “Nantinya kita juga akan melakukan penyuluhan-penyuluhan di seluruh Indonesia terkait pennggulsngsn ISIS ini,” katanya di Serang, Kamis (16/4).

Khusus untuk Banten, lanjut Putut, menjadi prioritas karena pernah terjadi deklarasi ISIS di wilayah Banten, karenanya tidak menjadi kemungkinan akan masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman sama dengan ISIS. “Banten punya sejarah, kita semua tahu itu, jadi itu alasannya,” ungkap mantan kepala Polda Metro Jaya tersebut.

Untuk itu, Putut mengharapkan adanya peran aktif dari masyarakat memberikan informasi yang cepat, dan memberikan saran agar pihak kepoliasan langsung menindaklanjutinya. “Kepedulian keamanan itu sangat penting disetiap daerah, kita akan terus mencegah gangguan kamtibmas, melindungi masyarakat menjadi korban dan bergabung dengan ISIS,” ujar mantan kepala Polda Banten itu.

Menanggapi pernyataan itu, Plt Gubernur Rano Karno membenarkan kerawanan Banten menjadi daerah yang mudah dimasuki paham ISIS. Menurutnya, Banten memang mempunyai potensi kuat menjadi basis ISIS.

“Banten memang wilayah potensial menjasi basis ISIS, terutama untuk mengembangkan jaringannya, karena akses yang strategis, sebagai penunjang ibu kota, kemudian Banten juga memiliki banyak akses,baik dari laut, udara dan darat,” kata Rano.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement