Rabu 15 Apr 2015 18:51 WIB

Sehari, Kamar Tata Chubby Dikunjungi Lima 'Tamu'

Rep: c17/ Red: Angga Indrawan
Korban pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata.
Foto: Twitter
Korban pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpieh (26 tahun) masih jadi buah bibir di kalangan kosan 'Boarding House' di Jalan Tebet Utara I No. 15 C, Tebet Timur Jakarta Selatan. Penjaga kos Yuliana mengatakan sering melihat pria keluar masuk kamar kos Deudeuh alias ‘Tata Chubby’.

“Kalau yang sering ke sini (kamar Deudeuh) dominan cowok, ada tiga sampai lima orang yang datang setiap hari,” kata wanita yang biasa disapa Ana ini di Jalan Tebet Utara I No. 15 C RT 7/10 Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (15/4).

Meski Begitu, Ana enggan menjelaskan siapa saja pria yang kerap datang berkunjung ke kamar kos Mpieh. Ia hanya menjelaskan jika korban sering menerima tamu baik siang maupun larut malam.

“Saya tidak hafal karena kami tidak pernah mengurusi tamu-tamu anak kos,” lanjutnya.

Lebih lanjut Ana menegaskan rata-rata penghuni kos di tempatnya bekerja sebagai karyawan perkantoran dan mahasiswa dan bukan merupakan kos-kosan 'esek-esek'. Atas kejadian ini dirinya tak mengira peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di kosan yang ia jaga.

“Tamunya Mpieh memang banyak jika dibandingkan dengan anak kosan lainnya," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Deudeuh berkenal dengan sang tersangka Muhammad Prio Santos (MPS) melalui jejaring media sosial twitter dengan akun resmi @tataa_chubby dan akun tersangka @santos06yoyo yang telah dimulai pada 3 Maret 2015.

Tewasnya Deudeuh di dalam kamar kosnya terjadi pada Jumat (10/4) sekitar pukul 19.00 WIB. Korban tewas dengan kondisi bugil dan mulut disumpal dengan kaos kaki serta leher terlilit kabel rol.

MPS ditangkap pada Rabu (15/4) pukul 03.30 WIB, di kontrakannya di Jalan Batu Tapak I RT, 001/011 Bojong Gede, Bogor. Tanpa perlawanan, MPS berhasil dibawa ke Bareskrim Polda Metro Jaya Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement