Rabu 15 Apr 2015 15:50 WIB

Penggosok Batu Akik Diimbau Pakai Masker

 Pengrajin melakukan proses pembentukan batu akik di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengrajin melakukan proses pembentukan batu akik di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rosnini Savitri mengimbau pengrajin batu akik untuk menggunakan masker saat mengasah atau 'menggosok' batu agar debunya tidak terhisap ke rongga hidung.

"Debu dari batu saat pengasahan berbahaya bagi kesehatan karena bisa merusak saluran pernapasan, bahkan bisa merusak organ penting seperti paru-paru," katanya di Padang, Rabu (15/4).

Bahan batu akik itu banyak jenisnya dan di dalamnya terdapat kandungan yang sama sekali tidak diketahui jenisnya apa.

Anak-anak sebaiknya tidak ikut menyaksikan proses pengasahan batu tersebut, karena paling rentan terkena saluran pernapasan, dan organ penting paru-paru lainnya.

"Ada pengrajin sudah memakai masker, tetapi mereka yang menyaksikan proses pembuatan itu tidak memakai masker, bahkan terkadang di sana juga ada anak-anak," katanya.

Pengrajin dan pehobi batu akik jangan hanya melihat keindahan batu, tetapi juga harus menjaga dampaknya terhadap kesehatan.

Di Sumbar pehobi batu akik dan batu mulia ini semakin ramai sejak satu tahun terakhir.

Hampir di sepanjang bahu jalan ditemukan para pengrajin dan penjual batu akik.

Ali (32) pengrajin batu akik di Jalan Perintis Kemerdekaan mengatakan sudah enam bulan menggeluti profesi itu, sebelumnya ia berdagang keliling.

"Dalam proses pengasahan batu terkadang saya menggunakan masker namun terkadang lupa memakainya," ujarnya.

Ia menambahkan sejauh ini belum berdampak pada kesehatannya, namun kelamaan terhirup debu dari pengasahan batu tentu akan ada pengaruhnya bagi kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement