Selasa 14 Apr 2015 22:06 WIB

Astronom Sosialisasikan Fenomena Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Gerhana Matahari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah astronom dari berbagai lembaga seperti Lapan, Bosscha, dan komunitas astronomi amatir bersiap menyambut dan mensosialiasikan fenomena gerhana matahari total (GMT) yang akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016.

"Kami dari Bosscha berencana akan melakukan pengamatan langsung ke beberapa daerah yang dilewati garis gerhana matahari total, seperti Maluku dan Ternate, sebab di sana gerhana paling lama terjadi," kata Peneliti Astronomi Observatorium Bosscha, Taufiq Hidayat pada Lokakarya Penyambutan Gerhana Matahari Total 2016 di Kantor Lapan Bandung, Selasa.

Gerhana matahari total (GMT) merupakan suatu fenomena astronomi yang terjadi di mana piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada gerhana matahari total (GMT) akan tampak cahaya korona matahari berbentuk mahkota dan semburan api dari permukaan matahari.

"Kami akan memberikan edukasi kepada guru-guru di seluruh Indonesia tentang bagaimana cara menikmati keindahan gerhana matahari total tersebut, jadi intinya agar kejadian pada tahun 1983 dan 1995 tidak terulang kembali," katanya.

Pakar Astronomi Bambang Hidayat menceritakan, peristiwa yang terjadi pada tahun itu adalah dimana warga dihimbau untuk tidak keluar rumah saat terjadi gerhana matahari.

Menurutnya, pada 11 Juni 1983 silam tercatat sebanyak 250 astronom asal luar negeri dan sebanyak 300.000 turis macanegara datang ke Indonesia hanya untuk melihat gerhana matahari.

"Bila 32 tahun lalu ada ratusan ribu orang yang datang ke Indonesia, saya kira tahun depan akan ada lebih banyak orang yang datang ke negara kita hanya untuk melihat fenomena langka ini," kata pria yang pernah menjabat sebagai Dirut Observatorium Bosscha itu.

Pada 9 Maret 2016 mendatang sejumlah wilayah di Indonesia akan dilalui gerhana matahari total (GMT) yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan berakhir di Ternate.

Bagi daerah yang dilalui garis lintas gerhana matahari total (GMT) masyarakat dapat melihat gerhana sekitar tiga menit.

Sedangkan, bagi wilayah yang tidak dilalui garis lintas gerhana, masyarakat bisa melihat gerhana matahari sebagian (GMS) selama 2 jam 13 menit yang dimulai pada pukul 06.19 WIB hingga 08.32 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement