Ahad 12 Apr 2015 23:10 WIB

Museum Tekstil Palembang Butuh Perawatan

Museum tekstil
Foto: beritajakarta.com
Museum tekstil

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Museum Tekstil di Kota Palembang Sumatera Selatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, sekarang ini membutuhkan perawatan lebih baik sehingga para wisatawan semakin tertarik berkunjung ke museum bersejarah tersebut.

Seharusnya bila aset bersejarah yang telah menjadi cagar budaya dan memiliki nilai budaya tinggi itu dirawat dengan baik, diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke sini, kata Syamwardi, penjaga museum tersebut di Palembang, Ahad (12/4).

Dijelaskannya, museum bersejarah tersebut sekarang ini baik bangunannya maupun benda bersejarah di dalamnya seperti peralatan penenun songket kondisinya terkesan kurang perawatan sehingga menghilangkan daya tariknya.

Museum yang berada di tengah-tengah pusat Kota Palembang itu dibangun tahun 1883, dahulu dikenal masyarakat Sumatera Selatan dengan sebutan Museum Tekstil.

Menurut dia, museum itu kental dengan corak khas Eropa dulunya menjadi pusat beragam kerajinan kain dari Sumatera Selatan, seperti songket beserta alat tenunnya bahkan pengunjung bisa langsung diajarkan bagaimana cara menenun songket.

Sementara, kata dia, sekarang di dalam museum tersebut terlihat kosong dan tidak terawat dengan baik, demikian bagian luar gedung kusam karena sudah lama tidak tersentuh cat.

"Saya di sini hanya bertugas menjaga dan membersihkan gedung bersejarah tersebut, sementara honor yang diterima hanya mengandalkan pemberian dari pengunjung yang biasanya melakukan pemotretan pra wedding sering menggunakan gedung museum tekstil tersebut," katanya.

Menurut Almirah, wisatawan dari Malaysia, ia merasa sedikit kecewa karena apa yang dilihat melalui internet tidak sama dengan kenyataan di dalam museum ini.

Menurut dia, melihat kondisi museum tersebut sekarang ini tentunya sangat diperlukan dukungan semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah untuk mendorong serta menjaga kelestarian cagar budaya yang ada di Kota Palembang ini. Dengan perhatian tersebut, diyakini keberadaan bangunan bersejarah tersebut akan kembali seperti kejayaannya di masa lampau.

Kemudian akan tetap juga dapat dijadikan suatu potensi yang dapat turut mengembangkan sektor pariwisata di Sumatera Selatan, karena keberadaan museum tekstil ini sudah dikenal hingga ke mancanegara, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement