Sabtu 11 Apr 2015 16:45 WIB

Revitalisasi Teluk Benoa demi Selamatkan Mangrove

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Didi Purwadi
Mangrove
Foto: antara
Mangrove

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI), Leemarvin Liaeno mengatakan, kondisi Teluk Benoa memprihatinkan. Bahkan, kini jadi tempat pembuangan sampah ilegal yang membuat banyak pohon mangrove mati.

Supaya Teluk Benoa lingkungannya baik kembali diperlukan revitalisasi. "Sehingga ekosistem yang hilang bisa kembali lagi dan pohon mangrove tidak terbengkalai," kata Marvin, Jumat, (10/4).

Saat ini luas area mangrove sebesar 1.400 hektar, perairan 1.400 hektar. Keberadaan area ini akan dijaga, hanya 650 hektar dari Teluk Benoa yang direvitalisasi.

Dengan revitalisasi, air Teluk Benoa yang saat ini bau akan diperbaiki. Lalu mangrove yang ada akan dirawat dan semakin diperbanyak guna memperbaiki lingkungan di Teluk Benoa.

Sementara itu, Pakar Kelautan IPB Dietriech Geoffery Bengen mengatakan, saat ini kondisi Teluk Benoa memang tak bagus. Makanya dibutuhkan revitalisasi agar mangrovenya hidup karena membutuhkan air.

Sebagai kawasan konservasi perairan, Teluk Benoa mengalami pendangkalan sehingga kalau surut airnya tidak ada. Makanya supaya mangrove tidak mati, Teluk Benoa harus direvitalisasi. Salah satunya diperdalam teluknya  supaya air bisa masuk ke mangrove.

''Kalau Teluk Benoa direvitalisasi, maka bukan hanya mangrove yang hidup tapi juga kehidupan rumput laut akan pulih kembali. Ekosistem di Teluk Benoa diperbaiki sehingga ikan bisa  hidup kembali di sana,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement