Sabtu 11 Apr 2015 15:30 WIB

Kritik Mega pada Jokowi Perlihatkan Konflik Kepentingan

Rep: c23/ Red: Esthi Maharani
 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) berfoto bersama pengurus inti PDI Perjuangan pada Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) berfoto bersama pengurus inti PDI Perjuangan pada Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Komite Indonesia Pemilih Jeirry Sumampow mengatakan kritik Megawati Soekarno Putri terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kongres PDIP, memperlihatkan adanya konflik kepentingan. Menurutnya, Mega sedang memperjuangkan kepentingan lain yang tidak sejalan dengan kebijakan Jokowi.

"Mega seperti sedang memperjuangkan kepentingan PDIP sendiri. Padahal Jokowi tidak semata-mata orang partai," kata Jeirry pada Republika, Sabtu (11/4).

Selain itu, tambahnya, kritik tersebut juga memperlihatkan bahwa Jokowi tidak berada dalam jalur PDIP. Jeirry menjelaskan tidak jadi masalah Megawati memperjuangkan kepentinagn partainya pada Presiden.

"Tapi apakah kepentingan partai (PDIP) bisa sejalan dan relevan dengan keinginan rakyat," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarno Putri, menyinggung mengenai mekanisme kerja antara pemerintah dan partai politik pengusungnya. Menurutnya, seorang Presiden wajar menjalankan kebijakan partai yang mengusungnya.

“Hukum demokrasilah yang mengatur itu bahwa presiden dan wakil presiden memang sudah sewajarnya dan sangat wajar menjalankan garis kebijakan politik partai,” jelas Mega, dalam Kongres IV PDIP di Sanur Bali, Kamis (9/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement