Kamis 09 Apr 2015 10:22 WIB

Polisi Tangkap Tujuh Pemerkosa Anak di Bawah Umur

Korban pemerkosaan, ilustrasi
Korban pemerkosaan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Kepolisian Resor Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menangkap tujuh tersangka pelaku pemerkosaan anak dibawah umur. Kapolres Rejanglebong AKBP Dirmanto melalui Kapolsek Padang Ulak Tanding Iptu Eka Chandra, Rabu (8/4), kasus pemerkosaan yang menimpa korbannya EM (15), terjadi pada Selasa (7/4) sekitar pukul 21.30 WIB

"Pelaku sebanyak tujuh orang tiga diantaranya masih di bawah umur, sedangkan korbannya saat ini sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau," kata Kapolsek Iptu Eka Chandra.

Para pelaku sudah diamankan di Mapolres Rejanglebong. Di antaranya dari Desa Air Apo Kecamatan Binduriang yang kesehariannya berprofesi sebagai petani, yakni AW (16), D (13), F (13), I (13). Sedangkan pelaku lainnya R (18) warga Desa Trans Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding, kemudian tersangka B (18) dan Yi (18) keduanya warga asal Desa Taktoi Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Kronologis kejadian pemerkosaan ini tambah dia, bermula saat para pelaku membawa korban ke lapangan sepak bola Dusun Olos Desa Tanjung Sanai I, kemudian korban dipegang oleh para pelaku lainnya, sedangkan para tersangka lainnya melepaskan pakaian dalam korban kemudian pelaku langsung langsung melakukan perbuatannya secara bergiliran.

Setelah ketujuh pelaku usai menyetubuhi korban, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian kemudian menggerebek para pelaku, karena sebelumnya curiga dengan para pelaku membawa korbannya ke lapangan bola di daerah yang kondisinya gelap.

Dalam penggerebekan ini warga berhasil mengamankan tersangka AW beserta barang bukti celana, sandal para pelaku dan korban EM yang dalam kondisi tidak sadarkan diri, sedangkan enam pelaku lainnya berhasil melarikan diri.

Kemudian petugas, kata dia, melakukan penangkapan para tersangka lainnya di rumah masing-masing setelah mendapatkan keterangan dari pelaku AW yang sebelumnya ditangkap warga setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement