REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kantor Imigrasi Kelas I Bengkulu menutup layanan pengurusan visa untuk tujuan tiga negara yang sedang berkonflik di Timur Tengah, yakni Irak, Suriah dan Yaman.
"Intensitas konflik terus meningkat, karena itu pemerintah mengambil kebijakan menutup sementara pengurusan visa untuk tujuan tiga negara itu," kata Kepala Kantor Imigrasi Bengkulu Kabul Sudrajat di Bengkulu, Rabu (8/4).
Ia mengatakan keputusan tersebut ditempuh pemerintah untuk melindungi warga Indonesia yang berpotensi menjadi korban dalam konflik di negara tersebut.
Saat wawancara untuk pembuatan visa, para pengurus izin akan ditanyakan tentang kondisi dan gambaran negara tujuan mereka.
"Saat wawancara akan ketahuan negara tujuan mereka dan apa yang akan dilakukan di negara itu," ujarnya.
Kabul mengatakan khusus di Bengkulu sangat minim warga yang mengurus visa ke Irak, Suriah dan Yaman. Sebagian besar warga Indonesia yang bepergian ke tiga negara itu pada umumnya berasal dari luar daerah ini.
"Bisa dibilang sangat jarang dan hampir tidak ada," ujarnya.
Tentang informasi yang menyebutkan seorang mahasiswa asal Bengkulu sedang menempuh pendidikan di Yaman, Kabul mengatakan belum mengetahui informasi tersebut dengan jelas.