Senin 06 Apr 2015 19:59 WIB
Situs Islam Diblokir

KAHMI: NIlai-NIlai Kebangsaan Tangkal Radikalisme

Rep: C24/ Red: Agung Sasongko
Ini daftar 19 situs yang dianggap radikal.
Ini daftar 19 situs yang dianggap radikal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departeman Pembangunan Karakter Bangsa Korps Alumni HMI (KAHMI) Mohammad Nasih menilai jika situs media online Islam yang diblokir Kemenkominfo dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia maka pemerintah harus memberikan pembinaan kepada instansi-instansi yang bersangkutan juga kepada masyarakat.

"Harus diberi pembinaan karena selam era reformasi di indonesia ini, pemerintah sangat jarang melakukan pembinaan terhadap masyarakat, kalau dulu masih ada P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)," ujar Nasih kepada ROL, Senin (6/4).

Menurut Doktor Ilmu Politik tersebut sekarang generasi muda tidak banyak yang mengerti tentang pancasila. Tidak mengerti tentang pentingnya negara bangsa yang agamis. "Sekarang anak-anak muda itu, gak ngerti ko pancasila apa, nation state yang religius itu seperti apa," papar Nasih.

Oleh sebab itu dia mengusulkan saat ini pemerintah harus mengadakan acara-acara atau program yang membangkitkan dan memberi pemahaman tentang ideologi bangsa Indonesia yang religius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement