Jumat 03 Apr 2015 14:18 WIB

Menteri Puan: Jamu Bisa Jadi Cikal Bakal Revolusi Mental

 Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani,
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menilai jamu memiliki efek domino positif.

Menurutnya jamu bisa menjadi cikal bakal untuk melakukan revolusi mental seperti yang didengungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jamu ternyata bisa menjadi cikal bakal untuk melakukan revolusi mental seperti yang didengungkan Presiden Jokowi," kata Puan, Jumat (3/4).

Ia menjelaskan dengan menjadikan meminum jamu sebagai kebiasaan, maka akan membantu usaha kecil menengah dan industri rumahan jamu di Indonesia.

Oleh karena itu menurutnya, jamu bisa menjadi solusi untuk membantu perekonomian keluarga dengan pemberdayaan perempuan.

"Jadi, jamu ternyata memiliki efek domino yang sangat banyak, baik dari sisi kebudayaan, kesehatan, peningkatan perekonomian, dan sebagainya," ujarnya.

Puan melanjutkan, jamu dan kebiasaan meminumnya menjadi identitas bangsa Indonesia karena hal itu sangat penting di tengah serangan herbal impor dan obat-obatan asing.

Ia mengatakan jamu bisa menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia, selain biayanya murah, juga sudah mengakar kuat di seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia.

"Tapi secara keseluruhan, jamu bisa menjadi kebangkitan bangsa ini untuk mengubah nasibnya," katanya.

Namun Puan mengakui kebiasaan minum jamu belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Menurut dia, tantangan yang sering terdengar adalah karena jamu memiliki rasa yang pahit namun saat ini sudah banyak produk-produk jamu yang memiliki inovasi untuk menghilangkan rasa pahitnya.

"Untuk memulai kebiasaan minum jamu, tidak harus yang pahit-pahit dulu. Beras kencur, wedang jahe, atau sari temulawak, juga bisa diminum terutama untuk anak-anak," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement