Kamis 02 Apr 2015 15:50 WIB
WNI Gabung ISIS

Penanaman Nilai Kepahlawanan Reduksi Paham Radikal

Terorisme
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mengatakan penanaman nilai-nilai kepahlawanan dan nasionalisme sangat penting untuk mereduksi gerakan-gerakan dan paham radikal.

"Pada saat ini, saya rasa kita semua harus melakukan proses refleksi yang komprehensif dan kritis ketika anak-anak kita yang diteliti bisa menerima paham radikal," katanya di Jakarta, Kamis (2/4). Mensos mengatakan hal itu, setelah membuka seminar nasional pengusulan Prof KH Anwar Musaddad sebagai pahlawan nasional.

Hasil survei Setara Institute terkait persepsi siswa SMA di Jakarta-Bandung tentang toleransi beragama dan radikalisme menunjukkan satu dari 14 siswa ternyata setuju dengan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Mari kita cek kembali, kalau betul satu dari 14 siswa bisa menerima ISIS maka parra guru kita ajak kembali untuk mengajak mereka mengenali negeri ini. Saya khawatir pelajaran-pelajaran tertentu terlalu dominan," katanya.

Dominasi pelajaran tertentu itu bisa menyebabkan hal-hal yang terkait dengan penanaman nilai-nilai pelestarian nasionalisme pudar, dan ada yang tereduksi dalam proses sosialisasi ke-Indonesiaan, sosialisasi kebangsaan dan cinta Tanah Air.

Selain itu, menurut Khofifah, agama harus menjadi pondasi untuk menyatukan dan meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Karena itu menjaga NKRI, dijaga kesejahteraan rakyatnya, jaga hubungan yang harmonis, jaga penegakan hukum dan keamanan," ujar Mensos.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement