REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jawa Timur, kembali mundur dari yang sebelumnya direncanakan pada bulan Maret 2015.
"Pengoperasian tol ini kembali mundur mungkin dikarenakan tebing penahan jalan itu di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, ambrol sehingga perbaikannya memakan waktu lama," kata Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, di Pasuruan, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya masih belum menerima laporan dari PT Jasa Marga selaku pengelola jalur tol terkait mundurnya rencana peresmian jalan bebas hambatan tersebut.
"Kami masih belum menerima laporan dari PT Jasa Marga terkait mundurnya rencana peresmian jalur bebas hambatan yang nantinya diharapkan akan mendukung perbaikan perekonomian masyarakat Pasuruan," ungkapnya.
Proyek tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer diperkirakan menelan investasi Rp 2,7 triliun dengan pemegang konsesi adalah PT Transmarga Jatim, Kabupaten Pasuruan. Pemegang saham perseroan adalah PT Jasa Marga 80 persen dan PT Jatim Marga Utama 20 persen.
Apabila proyek ini sudah selesai, lanjutnya, perjalanan dari Kecamatan Gempol ke Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan dapat ditempuh hanya dengan waktu 30-40 menit atau lebih cepat dari kondisi perjalanan di jalan nasional sekitar satu jam.
"Selain dapat memperbaiki perekonomian masyarakat Pasuruan, tol itu diproyeksikan mampu menampung lalu lintas harian sesuai rencana bisnis di Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) adalah sebesar 18 ribu kendaraan," paparnya.
Ia berharap pengoperasian Jalan Tol Gempol itu bisa segera dilaksanakan agar dapat segera menunjang para investor masuk ke wilayah Kabupaten Pasuruan.