REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Fraksi Golkar versi Agung Laksono, Fayakhun Andriadi, akan melaporkan balik Ade Komaruddin, ketua Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena haknya masuk ke ruang fraksi dihalangi.
"Kalau perlu akan kami lakukan (melaporkan balik ke MKD) karena hak masuk ke ruangan fraksi dihalangi," kata Fayakhun Andriadi di Gedung Nusantara I DPR RI di Jakarta, Rabu (1/4).
Fayakhun menjelaskan dirinya sudah mengetuk pintu kaca menuju ruang sekretaris Fraksi Golkar namun dikunci dari dalam tanpa alasan yang jelas. Menurut dia langkah yang dilakukannya mencongkel pintu bukan perbuatan merusak aset negara karena pintu tersebut milik fraksi dan dirinya ikut menyumbang pengadaannya.
"Saya ikut menyumbang saat renovasi ruang F-Golkar sehingga saya merasa turut memiliki. Kami sudah sama-sama menunggu administrasi dan keputusan partai sudah jelas," ujarnya.
Dia mengatakan pada hari Senin (30/3) dirinya bersama beberapa anggota F-Golkar mendatangi ruangan fraksi namun pintu ruangan dikunci dan dipalangi benda. Fayakhun membantah adanya aksi perusakan pada peristiwa itu karena Kapolda Metro Jaya sudah menegaskan tidak ada tindak kekerasan saat itu.
"Saya anggota fraksi kalau masuk paksa, kan itu tempat saya. Kata mereka ada perusakan, namun Kapolda bilang tidak ada apa-apa," katanya.
Selain itu dia menegaskan siap memenuhi panggilan MKD atas laporan Ade Komaruddin karena dirinya merasa tidak bersalah dan menghormati alat kelengkapan dewan tersebut. Menurut dia dirinya tidak mau mencari masalah dan semaksimal mungkin membela diri karena merasa tidak bersalah.
"Kalau mereka melaporkan maka saya bela diri karena tidak bersalah dan saya tidak mau mencari gara-gara," ujarnya.
Sebelumnya, Ade Komaruddin, ketua Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie, mengatakan pihaknya berencana melaporkan ke MKD DPR RI atas aksi kubu Agung Laksono memasuki ruang fraksi. Ade mengatakan jika kejadian tersebut dibiarkan maka akan merugikan DPR karena kemungkinan semua orang akan melakukan tindakan seperti itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
