REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Poster wajah dua tokoh dunia, Soekarno dan Nelson Mandela menghiasi kawasan Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika Kota Bandung yang akan menjadi pusat kegiatan napak tilas Konferensi Asia Afrika ke-60, 24 April 2015.
Poster wajah kedua bapak bangsa dari Indonesia dan Afrika Selatan itu dipasang sejak Rabu (1/4) berjejer di sepanjang jalan utama di jantung Kota Kembang Bandung itu.
Foto poster keduanya dipasang bergandengan. Foto Soekarno yang merupakan Presiden pertama RI dipasang dengan latar merah dengan tulisan "Lahirlah Asia Afrika Baru". Sedangkan foto Nelson Mandela dengan latar warna hijau bertuliskan "Tak Ada yang Mustahil".
Pesan itu merupakan pernyataan dari kedua tokoh dunia itu yang memberikan dampak besar pada politik luar negeri di Asia dan Afrika pada masanya.
Mandela terakhir menghadiri peringatan KAA ke-50 pada 2005 dan menjadi figur yang utama pada kegiatan waktu itu. Presiden Afrika Selatan yang kala itu selalu berdampingan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkesempatan menanam pohon di Taman Asia Afrika di kawasan Tegalega Kota Bandung.
Kawasan Gedung Merdeka yang merupakan gedung tempat lahirnya Dasa Sila Bandung pada Konferensi Asia Afrika 1955 itu, kini terus ditata untuk menyambut tamu negara, peserta Konferensi Asia Afrika.
Selain dipercantik dengan menggantikan trotoar di sepanjang jalur Asia Afrika dengan bahan granit juga membenahi beberapa lokasi di kawasan yang merupakan KM-0 (nol) Kota Bandung itu.
Bagian depan Gedung Merdeka ditata dengan dipasang lampu dengan bingkai ukiran. Sedangkan tiang bendera yang semula berjejer di depan Gedung Merdeka dialihkan ke sektor kiri Gedung KAA tepatnya dekat Museum KAA.
Penataan juga dilakukan di sepanjang jalut itu, puluhan bola batu bertuliskan negara-negara peserta KAA 1955 juga sudah ditempatkan di seberang Gedung itu berjejer menghiasi trotoar berwarna putih dengan alur merah dan hitam itu.
Selain para puluhan pekerja yang sedang merapikan infrastruktur kawasan Gedung Merdeka, dalam beberapa hari terakhir juga selalu hadir personel TNI dan Polri yang melakukan pemetaan untuk pengamanan peringatan KAA.