Rabu 01 Apr 2015 11:19 WIB
Situs Islam diblokir

'Seharusnya Pemerintah Menutup Situs Porno, Bukan Situs Islam'

Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Meme tentang Tifatul Sembirang dan Rudiantara.
Foto: Twitter
Meme tentang Tifatul Sembirang dan Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Departemen Dakwah PP Persaudaraan Muslimah (Salimah) Ustazah Ika Abriastuti mengatakan, penutupan beberapa situs Islam, tanpa bukti mereka merupakan tindakan tidak adil.

"Seharusnya pemerintah menutup situs-situs porno yang jelas membahayakan generasi muda, bukan malah menutup situs-situs Islam. Mengapa situs porno yang dulu ditutup sekarang mudah diakses lagi," kata Ika, Rabu, (1/4).

Menurut dia, maraknya situs porno itu terbukti mendorong remaja melakukan seks bebas. Terbukti kini  banyak remaja hamil di luar nikah akibat gaya pergaulan bebas.

Saat ini, situs porno sendiri sangat mudah diakses. Bahkan hanya dengan handphone murahan sudah mengakses dan melihat konten pornografi di internet.

Seharusnya, ujar Ika, pemerintah tanggung jawab dengan maraknya pornografi ini sebab generasi muda mengalami dekandensi moral. Namun pemerintah malah menutup situs-situs Islam tanpa ada penilaian yang jelas.

Hal yang menyedihkan, anak-anakbisa mengakses situs porno di warnet-warnet dengan hanya membayar beberapa ribu rupiah. "Penutupan situs porno ini merupakan PR pemerintah yang harus diselesaikan, bukan malah menutup situs-situs Islam," ujar Ika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement