Selasa 31 Mar 2015 18:11 WIB

Dubes Australia Minta RI Pertimbangkan Perilaku Baik Bali Nine di Penjara

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.
Foto: Reuters
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, siang ini menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (31/3). Dalam pertemuan ini, Grigson dan JK sempat membahas terkait rencana pemerintah untuk mengeksekusi mati dua WNA asal Australia.

Menurut Grigson, kedua narapidana narkoba tersebut telah menunjukan sikap baiknya selama dalam tahanan. Sehingga, ia berharap hal ini juga dapat menjadi pertimbangan pemerintah Indonesia dalam rencana eksekusi mati.

"Saya pikir dua orang itu sudah berubah dan melakukan hal yang baik di penjara. Ini penting bagi Indonesia dan penting juga bagi proses hukum berjalan," jelas dia di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (31/3).

Sempat menegangnya hubungan antara kedua negara tersebut pun dinilainya merupakan hal yang wajar. Lebih lanjut, pemerintah Indonesia pun dinilai telah memahami posisi Australia terkait isu ini.

"Menurut saya, pemerintah Indonesia memahami posisi Australia pada isu eksekusi mati," tambah dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku dalam pertemuannya dengan dubes Australia, keduanya juga membahas terkait eksekusi mati. Ia menjelaskan, seluruh negara saat ini telah saling memahami posisi masing-masing.

"Semua negara memahami posisi masing-masing. Kita memahami Australia, Australia juga harus memahami posisi kita. Sama aja semuanya. Cuma untuk menenangkan masyarakat saja," jelas Wapres.

Deputi Sekretariat Wapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar, juga menyatakan Wapres turut memahami posisi pemerintah Australia yang berupaya untuk menyelamatkan warganya. Masing-masing negara pun, lanjut dia, saling menghormati proses hukum negara lain.

"Pemerintah juga berjuang habis-habisan untuk WNI yang kena ancaman mati," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement